Jumat, 14 Mei 2010

INGGRIS MARITIM

. GEOGRAFI DAN METEOROLOGI TERAPAN
5.1. Pendahuluan
5.1.1. Pengertian
Ilmu meteorologi atau ilmu cuaca ialah ilmu pengetahuan yang
mempelajari berbagai gejala dan peristiwa dalam atmosfer (lapisan
udara) yang mengelilingi bumi.
Ada beberapa cabang ilmu meteorologi dapat diketahui antara lain :
1.
Klimatologi ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari keadaan
cuaca secara umum.
2.
Meteorologi Synoptik ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari
keadaan cuaca yang digambarkan pada suatu peta, yang kemudian
dipakai dasar untuk dapat menerangkan perkembangan cuaca pada
waktu mendatang.
3.
Meteorologi penerbangan
ialah ilmu pengetahuan yang
mempelajari keadaan cuaca untuk keperluan pelayanan informasi
penerbangan.
4.
Meteorologi Maritime ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari
keadaan cuaca diatas laut untuk keperluan pelayanan informasi
maritim.
5.
Meteorologi pertanian ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari
keadaan cuaca untuk keperluan pelayanan informasi pertanian.
6.
Aerologi ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari keadaan cuaca
pada lapisan tingkat atas.
5.1.2. Matahari Sebagai Sumber Energi
Matahari merupakan sumber panas dari permukaan bumi dan lapisan
udara yang menyelubunginya yang dapat menyebabkan perubahan-
perubahan keadaan cuaca di bumi.
Matahari merupakan masa gas yang temperaturnya ą 60000 C dan
mempunyai masa 333.000 x masa bumi, matahari juga mengadakan
rotasi dengan kala rotasi 25 hari.
5.1.3. Gerakan rotasi dan revolusi bumi
Bumi merupakan planet, secara urut planet-planet yang terdekat dari
matahari adalah Mercurius, Venus, bumi Mars, Yupiter, Saturnus,
Uranus, Neptunus dan Pluto. Bumi beredar menurut sumbernya dengan
kala rotasi 27,9 jam dan jarak bumi matahari ą 150 juta km.
________________________________________
Page 23
218
Gerakan rotasi bumi ini akan mempengaruhi keadaan cuaca
dipermukaan bumi, misalnya terjadi siang dan malam, dengan pergantian
waktu ą 12 jam, untuk daerah diantara 23,50 Lintang Utara dan Selatan,
dan ą 6 bulan untuk daerah-daerah disekitar kutub Utara dan Selatan,
dari tanggal 21 Maret s/d 21 September di daerah kutub Utara
mengalami siang hari dan di daerah kutub Selatan mengalami malam
hari, dari tanggal, 21 September s/d 21 Maret di daerah kutub Utara
mengalami malam hari dan di daerah kutub Selatan mengalami siang
hari.
Bumi beredar mengelilingi matahari dengan kala revolusi 365,25 hari ( 1
tahun ) kearah anti clockwise (berlawanan arah jarum jam) dan dengan
kecepatan edar rata-rata 18,5 mil/detik.
Oleh karena ekliptika berbentuk elips, maka matahari merupakan salah
satu titik pusatnya, jadi jarak bumi matahari tidak selalu tetap melainkan
berubah-ubah.
Titik Perihelium ialah dimana bumi beredar terdekat dengan matahari,
terjadi pada tanggal 21 Desember. Titik Aphelium ialah titik dimana bumi
berada terjauh dengan matahari, terjadi pada tanggal 21 juni.
Karena revolusi bumi dan miringnya sumbu bumi terhadap ekliptika
sebesar 66,50 mengakibatkan terjadinya perubahan musim didaerah yang
terletak antara 23,50 Utara s/d Kutub Utara dan 23,50 Selatan s/d daerah
Kutub Selatan.
Tanggal/Bulan mulai Tanggal/Bulan mulai
Musim
Belahan Bumi Utara
Belahan Bumi
Selatan
Musim Bunga ( Spring )
Musim Panas ( Summer )
Musim Gugur/Rontok
( Autumn )
Musim Dingin
21 Maret
21 Juni
21 Serptember
21 Desember
21 September
21 Desember
21 Maret
21 Juni
5.1.4. Lingkaran Tropik dan Kutub
Tropic of Cancer adalah lingkaran lintang 23,50 Utara atau jajar yang
melalui lintang 23,50 Utara , dan Tropic of Capricorn adalah lingkaran
lintang 23,50 Selatan atau jajar yang melalui lintang 23,50 Selatan.
________________________________________
Page 24
219
Jika matahari bersinar berada tepat di lintang 23,50 Utara maka bagian
belahan bumi yang lain dari lintang 900 - 23,50 = 66.50 ke kutub tidak
mendapatkan sinar matahari.
Jajar yang melalui lintang 66.50 Utara disebut Artic Circle dan Jajar yang
melalui lintang 66.50 Selatan disebut Artartic Circle atau lingkaran kutub
Utara dan kutub Selatan. Setiap titik yang terletak pada lintang 66.50
minimum mengalami gelap 1 hari dalam 1 tahun dan setiap titik di kutub
mengalami gelap 6 bulan dalam 1 tahun.
5.2. Atmosfeer Bumi
Atmosfeer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi, dan lapisan
udara ini merupakan campuran dari bermacam-macam gas antara lain :
Nitrogen (Ni), Oxygen (O2), Carbon dioksida (CO2), Neon (Ne), Helium
(He), Ozon (O3) dan lain-lain. Lapisan udara ini makin keatas/tinggi makin
tipis sampai ke daerah hampa udara atau ruang angkasa luar, tinggi
atmosfer ini mencapai ą 1000 km di atas permukaan bumi.
Semua lapisan udara mengandung uap air, kimudian udara yang sedikit
mengandung uap air disebut udara kering dan udara yang banyak
mengandung uap air disebut udara basah. Banyak sedikitnya uap air
yang dikandung oleh udara tergantung dari tempat, waktu dan
temperatur.
Pada temperatur yang tinggi, uap air yang dikandung udara adalah besar
begitu pula keadaan sebaliknya.
Gas Oxygen (O2) merupakan unsur yang sangat penting dan dibutuhkan
oleh / bagi kehidupan mahluk hidup tetapi sedikit peranannya terhadap
peristiwa-peristiwa meteorologi, gas ini makin tinggi semakin berkurang.
Gas Carbon dioksida dipermukaan bumi, timbul dari proses pernafasan
manusia, binatang, pembusukan, pembakaran, maupun kegiatan gunung
berapi. Jumlah carbon dioksida dipermukaan bumi berubah-ubah, namun
pada umumnya di daerah perkotaan lebih banyak dari pada di kota.
Kadar Ozone dalam atmosfer berubah-ubah terhadap perubahan tinggi
lintang, tempat dan waktu.
5.2.1. Susunan atmosfeer bumi
Berdasarkan perbedaan temperatur terhadap ketinggian yang terdapat
dalam atmosfer maka atmosfer bumi dapat dibedakan menjadi :
1. Lapisan TROPOSFEER
2. Lapisan STRATOSFEER
________________________________________
Page 25
220
3. Lapisan MESOSFEER
4. Lapisan THERMOSFEER
Lapisan Troposfeer
Lapisan Troposfeeer merupakan lapisan terbawah dengan ketinggian
sampai ą 8 – 11 km diatas kutub bumi, dan 18 – 20 km diatas equator
bumi. Temperatur udara minimum ą 0,60 C
Lapisan Stratosfer
Lapisan Stratosfeer terletak diatas TROPOSFER, terletak pada
ketinggian ą 50 km diatas permukaan bumi, baik di kutub maupun
equator
Lapisan Mesosfeer
Tempat lapisan ini mempunyai batas ketinggian ą 80 km diatas
permukaan bumi dan bagian atas temperatur bisa mencapai – 900 C.
Antara lapisan mesosfer dari lapisan thermosfer terdapat lapisan
Mesopause.
Lapisan Thermosfeer
Pada lapisan ini terdapat kenaikan temperatur sesuai dengan kenaikan
tinggi tempat, lapisan ini mempunyai batas atas 400 s/d 500 km diatas
permukaan bumi.
5.2.2. Temperatur dipermukaan bumi
Di dalam ilmu meteorologi yang dimaksud dengan temperatur udara di
permukaan bumi adalah temperatur udara pada ketinggian sampai
dengan 2 km dari permukaan bumi.
Tinggi rendahnya temperatur suatu tempat di bumi diantaranya
tergantung dari : Intensitas radiasi , lamanya radiasi dan albedo radiasi
matahari di tempat tersebut.
Temperatur udara mempunyai perubahan-perubahan atau variasi-variasi
yang disebabkan karena peredaran matahari, perubahan yang terjadi
selama satu hari disebut variasi harian dan perubahan yang terjadi
dalam satu tahun disebut dengan variasi tahunan.
Dibelahan bumi Utara temperatur tertinggi dicapai pada bulan Juli dan
terendah pada bulan Januari sedangkan di belahan bumi bagian Selatan
tertinggi pada bulan Januari dan terendah pada bulan Juli.
5.2.3. Alat-alat ukur
Alat pengukur temperatur anatara lain :
- Thermometer kogam
________________________________________
Page 26
221
- Thermometer air raksa
- Thermometer couple
- Thermometer bi – metal
- Thermistor dll.
Untuk menentukan skala temperatur maka perlu ditentukan terlebih
dahulu dua buah titik tertentu yaitu titik beku dan titk didih.
Untuk skala Celcius, titk bekunya 00 C dan titik didihnya 1000 C, sehingga
dalam skala Celcius, antara 00 dan 1000 di bagi menjadi 100 bagian.
Untuk skala Reamur titik bekunya = 00 R dan titik didihnya 800 R sehingga
dalam skala Reamur antara 00 dan 800 dibagi menjadi 80 bagian
Untuk skala Farenhait titik bekunya = 320 F dan titik didihnya 2120 F
sehingga dalam skala Farenhait antara 320 dan 2120 dibagi menjadi 180
bagian
Untuk skala Kelvin, titik bekunya 2730 K dan titik didihnya 3730 K
sehingga dalam skala Kelvin antara 2730 dan 3730 di bagi menjadi 100
bagian
5.3. Tekanan Udara/Atmosfeer
Pada prinsipnya tekanan udara adalah berat udara yang berada tegak
lurus diatas suatu permukaan yang luasnya sama dengan satu satuan
luas. Dengan demikian tekanan udara akan menurun sesuai dengan
kenaikan tinggi suatu tempat dari permukaan bumi.
Berkurangnya tekanan udara ini mengikuti hukum Babinet yaitu :
P1 - P2
H2 - H1 = 16000 x ------------- x ( 1 + 0,004 x tm )
P1 + P2
Dimana :
H2
= tinggi batas atas lapisan ybs ( m )
P2
= tekanan batas atas lapisan ybs (mb )
H1
= tinggi batas bawah lapisan ybs ( m )
P1
= tekanan batas bawah lapisan ybs ( mb )
Tm = temperatur rata-rata antara temperatur batas atas dan
batas bawah dari lapisan udara yangbersangkutan ( 00 )
diperoleh dari
T2 + T1
----------- 16.000 ; 1 ; 0,004 = tetapan
2
________________________________________
Page 27
222
Contoh : Soal.
1. Sebuah pesawat terbang di udara mengalami tekanan udara 600 m
dan temperatur pada saat itu 00
C. Diketahui tekanan udara
dipermukaan bumi = 1000 mb dan temperatur pada saat itu 300 C,
berapa meter pesawat tersebut terbang diatas permukaan bumi.
Jawab.
P1 - P2
H2 - H1 = 16000 x ------------- x ( 1 + 0,004 x tm )
P1 + P2
1.000 - 600
30 + 0
H2 - H1 = 16000 x ------------------- x ( 1 + 0,004 x ----------- )
1.000 + 600
2
H2 - H1 = 4.240 meter
Jadi terbang dengan ketinggian 4.240 meter
2. Berapa meter (m) kita harus naik agar kita mengalami penurunan
tekanan udara sebesar 1 mb. Jika diketahui tekanan udara
dipermukaan bumi = 1.000,5 mb, temperatur rata-rata lapisan udara
setebal 50 m = 250 C.
Jawab.
P1 - P2
H2 - H1 = 16000 x ------------- x ( 1 + 0,004 x tm )
P1 + P2
1000,5 – 999,5
H2 - H1 = 16000 x --------------------- x ( 1 + 0,004 x 2 t )
1000,5 + 999,5
H2 - H1 = 8,8 meter
5.3.1. Satuan dan pengukuran tekanan udara
Dalam satuan cgs ( cm, gran, second ) tekanan udara dinyatakan dalam
dyne/cm, sedangkan yang dimaksud dengan 1 dyne adalah kekuatan
yang memberikan kecepatan 1 cm per detik kepada benda yang
massanya 1 gram. Dalam meteorologi satuan dyne dianggap terlalu
besar, sehingga satuan yang dipakai adalah mb dan mm Hg.
________________________________________
Page 28
223
Pada tahun 1643 seseorang bernama Torricelli mengadakan
percobaan untuk mendapatkan tekanan udara dengan
menggunakan pipa Torricelli ternyata didapatkan hasil bahwa
tekanan udara sama dengan berat air raksa yang berada pada
pipa tersebut setinggi 76 cm.
Massa air raksa x gravitasi
Tek. Udara = ------------------------------------- per cm2
Luas penampang
( A x h x f ) x R
Tek. Udara = ---------------------------- = h . f . g. per cm2
A
Tek. Udara = 76 cm x 13,596 gr / cm3 x 980,6 cm/det2 per
cm2
Tek. Udara = 1.013.250 gr / cm det2 per cm2
Tek. Udara = 1.013.250 dyne / cm2
Tek. Udara = 1.013,25 mb
Jadi tinggi Hg = 76 cm, tekanannya = 1.013,25 mb
760 mm Hg
= 1.013,25 mb
1 mm Hg
= 1,33 mb = 4/3 mb
h = tinggi Hg (cm), r = dencity ( g/cm3 ) ; g = gravitasi
(cm/det2)
1 bar
= 1.000 mb
1 bar
= 1 juta dyne / cm2
1 dyne
= 1 gr / cm det2
1 mm Hg
= 4/3 mb
Keadaan tekanan udara disuatu tempat dibumi itu mengalami
perubahan-perubahan yang disebut variasi tekanan udara yang
terdiri dari :
1. Variasi tekanan udara tidak teratur yaitu variasi tekanan udara
yang disebabkan adanya system tekanan tinggi dan system
tekanan rendah yang dapat menimbulkan perubahan tekanan
udara yang tidak teratur.
2. Variasi tekanan udara teratur yaitu variasi tekanan udara yang
disebabkan adanya radiasi matahari yang dapat menimbulkan
pemanasan dan pendinginan atmosfeer secara berselang
secara teratur. Selang waktu variasi tekanan udara ini adalah
12 jam yaitu :
________________________________________
Page 29
224
Tekanan udara maksimum pada pukul 10.00 dan 22.00
Tekanan udara minimum pada pukul 04.00 dan 16.00
5.3.2. Pembagian tekanan udara dipermukaan bumi
Dipermukaan bumi ini terbagi 4 (empat) daerah yang memiliki 4
macam tekanan udara yaitu :
1. Daerah Equatorial yaitu antara lintang 200 U dengan 200 S
yang memiliki tekanan rendah thermis.
2. Daerah sub.tropika yaitu antara lintang 200 U/S dengan 500
U/S yang memiliki tekanan tinggi sub tropika.
3. Daerah sedang yaitu antara lintang 500 U/S dengan 700 U/S
yang memiliki tekanan rendah.
4. Daerah kutub yaitu antara lintang 700 U/S dengan 900 U/S
yang memiliki tekanan tinggi.
KU
70
0
U
50
0
U
Tekanan Rendah
20
0
U
Tekanan Rendah
T h e r m i s
20
0
S
Tekanan Rendah
50
0
S
70
0
U
KS
Gambar. 5.1. Pembagian Tekanan Udara di Bumi
5.3.3. Alat-alat ukur tekanan udara
Alat-alat yang dipergunakan untuk mengukur tekanan
udara antara lain :
1. Barometer Air raksa
2. Barometer Aneroit atau Barometer logam
3. Barograp
________________________________________
Page 30
225
Barometer Air Raksa
Prinsip kerja :
Jika tekanan udara luar membesar/naik, air raksa dalam bak turun
dan air raksa dalam pipa naik. Jika tekanan udara luar
mengecil/turun maka air raksa dalam bak naik dan air raksa di
dalam pipa turun.
Barometer Aneroid
Prinsip kerja :
Jika tekanan udara menurun, kotak vidi akan mengembang, tangki
penerus naik, ujung jarum turun dan sebaliknya jika tekanan udara
membesar, kotak vidi mengempis, tangkai jarum turun, ujung
jarum naik menunjukan kenaikan tekanan udara.
5.4. Lembab Udara ( Basah Udara )
Hampir dapat dikatakan bahwa atmosfeer bumi mengandung uap
air, udara yang tidak mengandung uapair dikatakan udara kering,
dan udara yang mengandung uap air disebut udara basah. Uap
air ini datangnya dari proses penguapan dari permukaan laut,
sungai, danau, air tanah serta transpirasi yaitu penguapan dari
makhluk hidup.
Yang dimaksud dengan basah udara (lembab udara) adalah
banyaknya uap air yang dikandung oleh udara, pada saat itu yang
disimbul (e). Banyak sedikitnya kelembaban udara ini tergantung
dari temperatur, tempat dan waktu dimana udara tersebut berada.
Kelembaban udara akan membesar sesuai dengan kenaikan
temperatur pada saat itu.
Pada suhu-suhu tertentu udara mampu menampung uap air
secara maksimum juga udara mengandung uap air secara
maksimum maka dikatakan udara tersebut dalam keadaan jenuh,
atau udara jenuh yang diberi simbul E. Nilai E ini atau batas
maksimum kemampuan udara untuk mengandung uap air.
Ada beberapa cara untuk menyatakan kelembaban udara :
1. Kelembaban Relatif atau Basah Udara Relatif
Adalah perbandingan antara banyaknya uap air yang betul-
betul dikandung oleh udara pada saat itu ( e ) dengan nilai
kemampuan maksimum udara untuk mengandung uap air
pada saat itu ( E ) yang dinyatakan dalam persen (%).
________________________________________
Page 31
226
c
Jadi Basah Udara Relatif = -------- x 100 %
E
2. Kelembaban Absolut ( mutlak ) atau Basah Udara Absolut
adalahbanyaknya uap air dalam satuan gram yang dikandung
oleh udara yang volumenya 1 m3, jadi basah udara absolut
dinyatakan dalam gram / m3.
3. Kelembaban Spesifik ( istimewa ) atau Basah Udara Spesifik
adalah banyaknya uap air dalam satuan gram yang dikandung
oleh udara yang beratnya 1 kg. Jadi basah udara spesifik
dinyatakan dalamgram / kg.
4. Kelembaban Campuran atau Basah Udara Campuran, atau
maxing ratio adalah banyaknya uap air dalam satuan gram
yang dikandung oleh udara kering dalam satuan kg. Jadi
basah udara campuran mempunyai satuan gram / kg.
5.4.1. Alat-alat ukur
Alat-alat pengukur kelembaban udara antara lain :
a. Hygrometer rambut
b. Hygrograp
c. Psychrometer
5.5. Arus Angin
5.5.1. Gerakan dan terjadinya arus angin
Angin atau arus angin adalah gerakan massa udara secara
horisontal. Perpindahan massa udara ini dari tempatyang
mempunyai tekanan udara tinggi ke tempat yang mempunyai
tekanan udara rendah. Gerakan arus angin tidak hanya terjadi
dipermukaan bumi saja melainkan juga terjadi dilapisan udara
bagian atas.
Arah angin dinyatakan darimana datangnya angin tersebut,
misalnya angin barat artinya angin datang dari barat dan
seterusnya dengan satuan derajat dari 00 s/d 3600. Arah angin
dapat berubah-ubah dan dapat juga tetap. Jika arah angin tetap,
tetapi kemudian berubah maka perubahan arah angin ini disebut
Veering yaitu arah angin berubah searah jarum jam dan disebut
Backing jika arah angin berubah berlawanan arah dengan jarum
jam. Alat untuk mengetahui arah angin disebut Windrane.
Kecepatan angin dinyatakan dalam knots atau km per jam atau
meter per detik. Alat yang dipergunakan untuk kecepatan angin
dinamakan Anemometer.
________________________________________
Page 32
227
Skala Beafort digunakan untuk menghitung kecepatan dengan
mengamati langsung keadaaan yang terjadi adanya angin.
SKALA ANGIN BEAFORT
Sebutan
Akibat kekuatan
Angin
Akibat kekuatan
Angin
Skala
Beafort Kec.rata-rata angin Di darat
Di laut
0
Tenang/Teduh
(Calm)
Asap dapat mem-
bumbung
secara
tegak lurus
Laut mengkilat bagai kan
cermin
1
Sedikit angin
( Light air )
Arah angin dapat
dilihat dari arah asap,
tetapi tidak dari
baling-baling.
Laut beriak, terbentuk
ombak
kecil
tanpa
pecahan ombak
2
Angin sepoi-sepoi
( Light breeze )
Angin
dapat
dirasakan menimpa
muka,
dsun
berdenersik
Ombak-ombak
kecil
masih pendek tetapi
terlihat jelas, puncak
ombak seperti kaca,
tetapi tidak pecah.
3
Angin
agak
kencang
( Gentle breeze)
Daun-daun
dan
ranting
bergerak-
gerak terus, angin
dapat melambaikan
bendera kecil.
Ombak-ombak
kecil
pucak mulai pecah,
dengan buih putih seperti
kaca mungkin tersebar
seperti kuda putih.
4
Angin
cukup
kencang
( Moderate breeze )
Debu dan kertas-
kertas
lepas
di
terbangkan, daun-
daun bergerak-gerak
Ombak-ombak
kecil
menjadi panjang
5
Angin kencang
( Fresh breeze
Pohon-pohon kecil
dengan
daun-
daunnya tergoyang-
goyangkan,
pada
permukaan air timbul
ombak-ombak kecil.
Gelombang-gelombang
agak
besar,
lebih
panjang, banyak terjadi
buih putih kemungkinan
kemingkinan
terjadi
semburan air
6
Angin
tambah
kencang
( Strong breeze )
Dahan-dahan besar
tergoncang, kawat-
kawat
telegraph
bersuit-suit, memakai
payung susah.
Gelombang-gelombang
besar terbentuk buih
puncak gelombang lebih
banyak
terbentuk,
mungkin
dengan
semburan air
7
Awalan badai
( Near gale )
Pohon-pohon
bergerak-gerak,
jalanpun susah
Laut seolah-olah mulai
naik dan buih putih
terbentuk, dari pecahan
gelombang mulai tertiup
________________________________________
Page 33
228
dalam
garis-garis
sepanjang arah angin.
8.
Badai ( Gale )
Ranting-ranting
terpatahkan, untuk
berjalan bertambah
susah
Gelombang agak tinggi
dan
lebih
panjang,
puncak
gelombang
menyembur,
terlihat
garis-garis buih putih
sepanjang arah angin
9
Badai besar
( Strong gale )
Kerusakan-
kerusakan
ringan
pada
bangunan
(cerobong
asap,
genteng
peterbangan)
Gelombang tinggi, garis-
garis buih putih yang
padat sepanjang arah
angin,puncak gelombang
mulai
pecah
dan
semburan
air
mengganggu
air
mempengaruh
10.
Taufan (Staorm)
Jarang terjadi di
daratan,
pohon-
pohon terangkat dan
tumbang kerusakan
dimana-mana.
Gelombang sangat tinggi
dengan puncak yang
panjang, buih yang
terbentukmerupakan
gugusan putih yang
padat yang ditiup searah
dengan arah angin.
Secara keseluruhan laut
terlihat putih. Jarak
pemandangan
terpengaruh.
11
Angin ribut
(Vielent Storm)
Jarang terjadi karena
dasyatnya
angin,
terjadi
kerusakan
dimana-mana
Gelombang sangat tinggi
sekali, kapal-kapal yang
berukuran kecil dan
menengah
kadang-
kadang tidak terlihat,
karena
terhalang
gelombang. Laut tertutup
seluruhnya oleh buih.
Jarak
pemandangan
terpengaruh.
12
Prahara
( Harriance )
Kerusakan
dan
bencana
dimana-
mana
Udara penuh dengan
buih dan semburan air.
Laut seluruhnya putih
karena semburan air.
Pemandangan sangat
terpengaruh
________________________________________
Page 34
229
5.5.2. Macam-macam angin
Ada beberapa macam angin yang perlu diketuhui antara lain
adalah :
1. Angin Atas
2. Angin Bawah
3. Angin Permukaan
Angin atas adalah angin yang mengalir dengan kecepatan tetap
didalam lapisan udara yang bebas hambat atau tanpa gesekan
dengan permukaan bumi. Angin ini dapat dijumpai pada
ketinggian 500 meter keatas, contoh : angin Geostropis, Amgim
Gradien.
Angin bawah adalah angin yang mengalir pada lapisan s/ 500
meter dari permukaan bumi, angin ini dipengaruhi oleh 3 (tiga)
gaya yaitu gaya gradien, gaya Corioli dan gaya gesek. Angin ini
diatas daratan mempunyai kecepatan lebih kecil jika dibandingkan
diatas samudera, dengan nilai perkiraan kecepatan angin diatas
daratan = 1/3 x kecepatan angin atas, kecepatan angin diatas
samudera = 2/3 x lecepatan angin atas.
Angin permukaan bumi ( angin dibumi ) adalah angin yang
mengalir pada lapisan sampai dengan 10 meter dari permukaan
bumi, sedangkan gaya-gaya yang mempengaruhi adalah sama
dengan angin bawah. Angin ini dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu :
1. Angin tetap,
2. Angin periodik,
3. Angin lokal
Angin tetap adalah sama dengan angin yang bertiup searah
sepanjang tahun.
Angin periodik adalah sama dengan angin yang bertiup berbalik
arah secara periodik ( dapat 6 bulan sekali, atau setiap
hari/waktu). Contoh angin Muson adalah angin periodik yang
berbalik arah setiap 6 bulan sekalidan bertiup di daerah-daerah
antara daerah Sub.Tropika dan daerah equatorial serta di daerah
sub.Tropika yang banyak pulau-pulaunya seperti di Indonesia.
Angin lokal adalah sama dengan angin yang terjadi di suatu
daerah tertentu dalam suatu negara. Contoh angin Fohn, Angin
Bora, angin Mistral, angin Scirocco, angin Harmatta
________________________________________
Page 35
230
5.6. Awan dan Kabut
Didalam lapisan troposfeer hampir selalu mengandung uap air
yang pada umumnya berbentuk gas. Jika terjadi suatu proses
kondensasi dan atau sublimasi, maka uap air tersebut akan
berubah ujud menjadi, awan, kabut, embun, hujan atau kristal-
kristal es. Peristiwa kondensasi dan sublimasi dalam atmosfeer
dapat terjadi apabila udara di dalam atmosfeer menjadi jenuh dan
ada inti kondensasi atau inti pembekuan pada udara.
Awan adalah hasil kondensasi yang merupakan kumpulan titik-
titik air atau kristal-kristal es yang menggerombol dan mengapung
di dalam atmosfeer serta jauh berada diatas permukaan bumi.
Menurut Organisasi meteorologi sedunia (World Meteorological
Organization) telah ditetapkan suatu definisi atau ketentuan-
ketentuan bagi setiap golongan awan sebagai berikut : (Lihat
gambar. 5.5.)
1. Awan Cirrue adalah awan putih terpisah-pisah seperti benang
halus atau pecah-pecah atau jalur-jalur sempit atau mata
pancing atau bulu ayam atau serabut yang berwarna putih
keperak-perakan.
2. Awan Cirro Cumulus adalah awan tipis putih terpisah-pisah
seperti biji-bijian, sisik ikan, bulu domba yang tipis yang
berwarna putih bersih.
3. Awan Cirro Stratus adalah awan yang transparan dengan
puncak seperti serabut halus menutupi sebagian atau
seluruhnya dari langit dengan warna keputih-putihan. Awan ini
umumnya menimbulkan phenomena lingkaran putih
disekeliling bulan atau matahari.
4. Awan Alto Cumulus adalah awan yang seperti bulu domba
atau sisik ikan tetapi agak melebar 10 s/d 50 dengan warna
putih bersi, atau abu-abu atau campuran dari dua-duanya.
5. Awan Alto Stratus adalah awan yang seperti lembaran-
lembaran atau lapisan-lapisan jalur yang berwarna abu-abu
atau kebiru-biruan. Jenis awan ini sering menimbulkan hujan
merata.
6. Awan Nimbo Stratus adalah awan yang seperti lembaran-
lembaran atau lapisan-lapisan yang tebal, dengan warna abu-
abu dan gelap. Jenis awan ini sering menimbulkan hujan lebat,
matahari akan tertutup oleh jenis awan ini.
________________________________________
Page 36
231
7. Awan Stratus adalah awan yang berlapis-lapis tipis dengan
warna abu-abu dengan dasar hampir serba sama, dapat
menimbulkan hujan es.
8. Awan Strato Cumulus adalah awan yang berlapis-lapisak
tebal agak gelap, berwarna abu-abu atau putih atau campuran
dari kedua-duanya, mempunyai lebar lebih dari 50.
9. Awan Cumulus adalah awan yang terpisah-pisah umumnya
padat dengan batas yang jelas, berbentuk seperti bukit-bukit ,
menari-menari dan bagian atasnya berbentuk seperti bunga
kool.
10. Awan Cumulus Nimbus adalah awan yang besar, padat dan
meluas puncaknya menyerupai gunung atau menara yang
besar atau seperti cengger ayam dengan warna gelap.
________________________________________
Page 37
232
Gambar. 5.2. Jenis Awan dan Kabut
Kabut adalah awan yang mengapung-apung dekat permukaan
bumi dan terbentuk jika temperatur permukaan bumi lebih dingin
dari pada udara basah yang berada diatasnya. Kabut yang terjadi
seperti proses ini ada 4 macam yaitu : Kabut Radiasi, Kabut
Adveksi, Kabut Uap, Kabut Front.
Embun adalah endapan udara yang berbentuk butir-butir air yang
menempel pada benda-benda di permukaan bumi.
________________________________________
Page 38
233
5.7. Pengamatan Cuaca di Laut
Weather Meteorological Organization (WMO) mewajibkan agar
semua negara-negara anggota membangun sebanyak mungkin
stasiun Pengamat Cuaca dalam wilayah negaranya masing-
masing.
Stasiun-stasiun Pengamat Cuaca atau stasiun Meteorologi dilaut
tersebut berkewajiban untuk membuat berita cuaca diwilayah
masing-masing secara serentak dalam waktu yang bersamaan,
yang telah ditetapkan oleh WMO yaitu pada pukul 00.00 - 06.00
- 12.00 - 18.00 waktu GMT. Berita acara cuaca dikirim ke kantor
pusat Meteorologi untuk selanjutnya dianalisa yang akan
menghasilkan suatu ramalan cuaca kemudian ramalan cuaca ini
diumumkan keseluruh wilayah negara itu atau ke kantor pusat
negara tetangga dengan media informasi seperti Televisi, pesawat
radio, vaksimile, media cetak dan lain-lainnya, guna kepentingan
keselamatan pelayaran dan penerbangan.
Pada umumnya ramalan cuaca untuk daerah pelabuhandan
perairan sekitarnya dibuat dalam jangka waktu 6 – 18 jam dan
selalu diperbaharui setiap 6 jam, adapun unsur-unsur yang
diramalkan antara lain keadaan cuaca, arah dan kecepatan angin,
penglihatan mendatar dan tinggi gelombang laut.
Pengamatan cuaca dilaut dilakukan dengan menggunakan kapal
dapat diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) yaitu :
1. Selective skip adalah kapal yang membuat dan mengirimkan
data-data cuaca penuh dengan unsur-unsur :
- Arah dan kecepatan angin,
- Tekanan udara,
- Suhu udara,
- Kelembaban uadara,
- Suhu permukaan laut,
- Arah, tinggi dan periode gelombang,
- Penglihatan mendatar,
- Keadaan cuaca saat pengamatan
- Keadaan cuaca pada waktu yang lalu
- Es dilaut
- Jumlah, jenis dan tinggi awan
2. Auxillary skip adalah kapal yang membuat dan kadang-
kadang mengirimkan data-data cuaca sebagai tambahan,
dengan menggunakan alat-alat milik sendiri dengan unsur-
unsur yang dikirimkan antara lain :
________________________________________
Page 39
234
- Arah dan kecepatan angin,
- Tekanan udara,
- Suhu udara,
- Penglihatan mendatar,
- Keadaan cuaca saat pengamatan,
- Keadaan cuaca pada waktu yang lalu,
- Es dilaut
- Jumlah, jenis dan tinggi awan
3. Suplementary skip adalah kapal yang membuat dan
mengirimkan data-datacuaca dalam singkatan-singkatan atau
kode-kode internasional.
5.7.1. Menyusun Berita Cuaca
Berita cuaca adalah sebuah laporan mengenai keadaan cuaca
yang dialami oleh stasiun pengamat cuaca pada saat
pengamatan. Adapun unsur-unsur cuaca yang dilaporkan adalah
meliputi antara lain : Keadaan awan, arah dan kecepatan angin,
jarak nampak, keadaan cuaca ( hujan, kabut, cerah dll), tekanan
udara, temperatur udara, banyaknya curah hujan dll.
Berita cuaca dibuat dalam bentuk kode internasional yang
tersusun menjadi 7 kelompok dan setiap kelompok terdiri sari 5
angka. Contoh :
99 la la la – Qc lo lo lo lo - YY GG IW - N dd FF - VV ww W.
Arti masing-masing angka / huruf tersebut diatas adalah :
1. 99 la la la
99
= angka pengenal bahwa berita dicuaca tersebut
dikirimdari kapal
la la la
= latitude yaitu lintang dimana kapal tersebut
berada, yang ditulis 2 angka satuan derajat dan
1 angka decimal dari memit-menit lintang
Contoh :
120 - 00 ditulis 120
120 - 06 ditulis 121
120 - 12 ditulis 122
120 - 18 ditulis 123
________________________________________
Page 40
235
2. Qc. Lo lo lo lo
Qc = wilayah permukaan bumi dimana kapal tersebut
berada, hanya ditulis dengan angka 1 – 3 – 5 – 7.
Artinya :
7 1
5 3
1 = Lintang Utara Bujur Timur
2 = Lintang Selatan Bujur Timur
5 = Lintang Selatan Bujur Barat
7 = Lintang Utara Bujur Barat
lo lo lo lo = ( Longitude ) yaitu bujur dimana kapal tersebut
berada yang ditulis 3 angka dalam satuan derajat
dan 1 angka decimaldari menit-menit bujur.
Contoh :
123 - 00’ ditulis 1230
123 - 06’ ditulis 1231
123 - 12’ ditulis 1232
123 - 18’ ditulis 1233
3. YY GG IW
YY = Tanggal pembuatan berita cuaca
Contoh :
Tanggal 2 ditulis 02
Tanggal 10 ditulis 10 dst
GG = Pukul pembuatan berita cuaca dinyatakan dalam
jam GMT
Pukul 00.00 ditulis 00
Pukul 06.00 ditulis 06
Pukul 12.00 ditulis 12
Pukul 18.00 ditulis 18
I W = Wind Indicator ( satuan kecepatan angin ) hanya
ditulis dengan angka 0 - 1 - 3 dan 4 artinya :
________________________________________
Page 41
236
0 = kecepatan angin dinyatakan dalam satuan
meter per detik berdasarkan perkiraan
(istimate)
1 = kecepatan angin dinyatakan dalam satuan
meter per detik berdasarkan pengukuran
dengan alat ukur ( Anemometer ).
3 = kecepatan angin dinyatakan dalam satuan mil
per jam berdasarkan perkiraan.
4 = kecepatan angin dinyatakan dalam satuan mil
per jam berdasarkan pengukuran dengan
alat ukur ( Anemometer ).
4. N. dd. ff.
N =
banyaknya awan seluruhnya.
Contoh :
Jika langit biru tidak ada awan ditulis N = 0,
Jika 1/8 bagian langit tertutup awan ditulis N = 1
Jika 2/8 bagian langit tertutup awan ditulis N = 2
Jika 3/8 bagian langit tertutup awan ditulis N = 3
Jika 4/8 bagian langit tertutup awan ditulis N = 4
Jika 5/8 bagian langit tertutup awan ditulis N = 5
Jika 6/8 bagian langit tertutup awan ditulis N = 6
Jika 7/8 bagian langit tertutup awan ditulis N = 7
Jika seluruh langit tertutup awan (over cost) ditulis
N = 8
Jika banyaknya awan tidak diketahui karena
tertutup kabut, hujan dll. Ditulis N = 9
dd =
Drection artinya arah angin yang ditulis dengan
angka 0 s/d 36. Angka ini merupakan hasil
pembagian dari arah angin dalam derajat dibagi
dengan bilangan 10.
Contoh :
Arah angin 000
ditulis dd = 0
,,
,,
700
,,
dd = 7
,,
,,
1000
,,
dd = 10
,,
,,
1400
,,
dd = 14
,,
,,
1500
,,
dd = 15 dst
________________________________________
Page 42
237
f f =
Wind Speed atau kecepatan angin yang ditulis
sesuai kecepatan angin murni
Contoh :
Kecepatan angin 7 knots ditulis
ff = 07
,,
,, 7 meter/detik ditulis ff = 07
,,
,,
12 knot
,,
ff = 12
,,
,,
12 meter/detik ,,
ff = 12
Untuk memastikan satuan kecepatan angin
dengan knot atau meter/detik .
5. VV ww W
V V = Visibility = jarak nampak mendatar, dengan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :
Jika jarak nampak 0 s/d 50 meter ditulis VV = 00 atau
90
,,
,,
50 s/d 200 meter
,,
VV = 91
,,
,,
200 s/d 500 meter ,,
VV = 92
,,
,,
500 s/d 1000 meter ,,
VV = 93
w w = keadaan cuaca yang sedang berlaku.
00 = tidak ada awan-awan, dan tidak terdapat
pembentukan awan-awan
01 = per-awanan berkurang dalam jumlahnya atau
dalam ukuran vertikalnya
02 = keadaan per-awanan tidak berubah
03 = per-awanan bertambah dalam jumlahnya atau
dalam ukuran vertikalnya
04 = penglihatan berkurang, disebabkan oleh asap dari
kebakaran-kebakaran hutan atau alang-alang, atau
dari pabrik-pabrik atau dari gunung-gunung berapi.
05 = udara kabur, disebabkan karena adanya debu
halus diudara
06 = diudara terdapat debu yang tidak disebabkan oleh
angin pada stasiun pengamatan atau sekitarnya
sewaktu dilakukan pengamatan cuaca
07 = diudara terdapat debu atau pasir yang disebabkan
oleh angin pada stasiun pengamatan atau
sekitarnya akan tetapi tidak ada putingan pasir atau
badai debu atau badai pasir.
08 = pada stasiun pengamatan atau sekitarnya terdapat
puntingan pasir pada waktu diadakan pengamatan
atau dalam waktu sejam yang lalu, akan tetapi tidak
ada badai debu atau badai pasir.
________________________________________
Page 43
238
09 = pada stasiun pengamat terdapat badai debu atau
badai pasir dalam waktu satu jam yang lalu
10 = kabut yang menyebabkan penglihatan dibatasi
hingga antara 1000 meter dan 2000 meter
11 = kabut rendah secara terpencar-terpencar, diatas
daratan tidak lebih tinggi dari 2 meter, dan diatas
laut tidak lebih dari 10 meter
12 = kabut rendah dalam lapisan yang merata, diatas
daratan tidak lebih tinggi dari 2 meter dan diatas
laut tidak lebih dari 10 meter
13 = kilat tanpa kedengaran guntur
14 = hujan yang tidak mencapai permukaan bumi dalam
lingkungan pemandangan
15 = hujan yang mencapai permukaan bumi dalam
lingkungan pemandangan dalam jarak lebih dari 5
kilometer
16 = hujan yang mencapai permukaan bumi dalam
lingkungan pemandangan dalam jarak kurang dari
5 kilometer
17 = guntur tanpa hujan pada stasiun pengamatan
18 = serbuan-serbuan
angin
kencang
dalam
pemandangan sejam yang lalu
19 = angin punting dalam lingkungan pemandangan
satu jam yang lalu
20 = hujan lembut ( drizzle ) satu jam yang lalu
21 = hujan biasa ( rain ) satu jam yang lalu
22 = hujan salju ( snow ) satu jam yang lalu
23 = hujan biasa bercampur dengan hujan salju satu jam
yang lalu
24 = hujan air dibawah titik beku atau hujan lembut satu
jam yang lalu
25 = hujan angin (rain showers) satu jam yang lalu
26 = hujan angin bercampur dengan hujan salju satu
jam yang lalu
27 = hujan es satu jam yang lalu
28 = kabut satu jam yang lalu
29 = cuaca buruk (awan-awan gelap dan petir) dengan
disertai hujan atau tidak disertai hujan satu jam
yang lalu
30 = Badai debu atau badai pasir dalam keadaan
berkurang waktu satu jam yang lalu dan seterusnya
..............
________________________________________
Page 44
239
W
= keadaan cuaca yang baru lalu
0 = setengah dari pada langit atau kurang dari pada itu
adalah tertutup dengan awan-awan selama periode
yang ditetapkan.
1 =
setengah atau lebih dari langit tertutup dengan
awan-awan selama sebagian dari periode yang
ditetapkan, dan selama sebagian yang lain dari
periode tersebutlangit tertutup awan-awan
sebanyak setengah atau kurang dari itu.
2 =
setengah atau lebih dari langit tertutup awan-awan
terus menerusselama periode yang ditetapkan.
3 =
badai pasir, badai debu atau salju melayang.
4. =
Kabut tebal
5. =
Hujan lembut
6. =
hujan biasa
7 =
hujan salju atau hujan biasa + salju
8 =
hujan angin
9 =
Hujan angin
6. PPPTT
PPP = Tekanan udara ditulis tiga angka dengan ketelitian
satu angka dibelakang koma dan dengan satuan
milibar. Tekanan udara dipermukaan bumi berkisar
antara 970 s/d 1035 mb.
Contoh :
Tekanan udara
970,6 mb ditulis 706
,,
,,
990,0 mb
,,
900
,,
,,
1010,5 mb ,,
105
,,
,,
1018,2 mb
,,
182
dst
________________________________________
Page 45
240
TT = Temperatur udara dinyatakan dalam derajat
Celcius atau Farenheit menurut kebiasaan yang
dipakai di kapal.
Contoh :
Temperatur udara 3 ditulis 03
,,
,, 15
,,
15
,,
,, 20
,,
20
,,
,, 29
,,
29
dan
seterusnya
7. Nh .CL .h.Cm .Ch
--------------------------
Nh
= banyaknya awan-awan rendah, dinyatakan dengan
cara-cara yang serupa dengan yang dipakai untuk
menyatakan N (lihat ketentuan-ketentuan dari
pada N)
Nh = O sama dengan tidak ada awan-awan rendah
Nh
= 1 = 1/8 dari pada langit tertutup dengan awan-
awan rendah
Nh
= 2 = 2/8 langit tertutup dengan awan-awan rendah
Nh
= 3 = 3/8 langit tertutup dengan awan-awaqn rendah
Dan seterusnya
CL =
Jenis awan-awan rendah dan yang bisa
membumbung tinggi
0 =
tidak ada awan-awan CL
1 =
cumulus humilis
2 =
cumulus congestus
3 =
cumulo nimbus tanpa “ Payung”
4 =
strato cumulus yang terjadi atau berasal dari
cumulus congestus
5 =
strato cumulus yang tidak berasal dari pada
cumulus congestus
6 =
stratus
7 =
fracto stratus
8 =
campuran cumulus dengan strato cumulus dengan
tinggi dasar awan yang berbeda-beda.
9 =
cumulo nimbus dengan “ payung “ pada bagian
atasnya
=
CL
tidak kelihatan disebabkan karena adanya
kabut, badai debu, badai salju dll.
________________________________________
Page 46
241
h =
tinggi dari pada dasar awan-awan rendah
h = 0 : tinggi dasar awan rendah = 0 - 50 meter
= 1 : 50 - 100 meter
= 2 : 100 - 200 meter
= 3 : 200 - 300 meter
= 4 : 300 - 600 meter
= 5 : 600 - 1000 meter
= 6 : 1000 - 1500 meter
= 7 : 1500 - 2000 meter
= 8 : 2000 - 2500 meter
= 9 : tidak ada awan-awan rendah
Cm
=
Jenis-jenis awan menengah dengan ketinggian
2000 s/d 6000 meter
0
= tidak ada awan-awan Cm
1
= alto stratus tipis
2
= alto stratus tebal atau nimbo stratus
3
= alto cumulus yang terdiri dari satu
lapisan
4
= alto cumulus lenticularis (gumpalan
awan-awannya berbentuk seperti lensa
5
= alto cumulus dalam kelompok-kelompok
yang makin bertambah
6
= alto cumulus yang berasal dari awan-
awan cumulus congestus
7
= alto cumulus dan alto stratus dalam
berbagai lapisan-lapisan
8
= alto cumulus castellatus (gumpalan-
gumpalan awan-awannya meruncing
seperti menara-menara)
9
= alto cumulus dalam berbagai-bagai
lapisan-lapisan dan bermacam-macam
bentuk, yang biasanya disertai awan
cirrus tipis.
= Cm
tidak kelihatan, karena adanya
kabut, gelap, badai pasir atau lain-lain.
Ch
= jenis awan-awan tinggi dengan ketinggian 6000 meter
keatas
0 = tidak ada awan-awan jenis Cm
1 = cirrus halus dalam keadaan tersebar dan tidak
bertambah
2 = cirrus padat
3 = cirrus padat yang berasal dari “ payung “
cumulo nimbus dimana bentuk asalnya masih
nampak
________________________________________
Page 47
242
4 = cirrus halus yang berbentuk garis-garis yang
menyerupai mata pancing
5 = cirrus atau cirro stratus dalam keadaan sedang
bertambahyang kerapkali tersusun dalam
barisan-barisan, dan tidak lebih dari 450 diatas
horizon
6 = cirrus atau cirro stratus dalam keadaan sedang
bertambah, dan tersusun dalam barisan-
barisan, dan tidak lebih dari 450 diatas horizon
7 = lapisan rata dari cirro stratus yang menutupi
seluruh langit
8 = cirro stratus yang tidak menutupi seluruh langit
dan tidak bertambah
9 = campuran pada cirro cumulus, cirrus dan cirro
cumulus yang sebagian besar terdiri dari cirro
cumulus
Cm tidak kelihatan karena adanya kabut, gelap,
badai atau lain-lain hal
Contoh :
1. Jelaskan arti kode berita cuaca dibawah ini :
99054.71208.04003 82015 59649 07126 59422
Jawab :
054
a. 99 ------ 7 = berita cuaca dikirim dari kapal,
1208
yang posisinya 050 – 24’ U
1200 – 48’ B
b. 0400
= berita cuaca dikirim tanggal 4, jam
00.00 GMT
c. 3.2915 = arah angin 29 x 10 = 2900
dengan kecepatan 15 knots
berdasarkan perkiraan.
d. 8.59 64 9 = langit tertutup awan seluruhnya
visibility 9 km, keadaan cuaca
yang sedang dialami hujan lebat
terputus-putus dan keadaan cuaca
yang baru lalu (9) petir, guntur
atau kilat.
________________________________________
Page 48
243
e. 07126 = tekanan udara 1007,1 mb dan
suhu udara 260 C.
f. 59422 = (5) 5/8 bagian langit tertutup awan
rendah,
(9) jenis awan rendah cumulus
nimbus dengan payung diatasnya,
(4) tinggi awan rendah 300 –
600 meter
(2) awan menengah alto stratus
tebal atau nimbo stratus,
(2) jenis awan tinggi cirrus
padat.
5.8. Oceanography
Oceanography adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari
dan menyelidiki tentang keadaan laut-laut di permukaan bumi, yang
pada dasarnya dapat digolongkan kedalam 3 bidang penelitian yaitu
:
Mengenai luas dan batas-batas serta kedalaman dasar
samudera,
Mengenai gerakan-gerakan air laut, yang diantaranya gerakan
gelombang air laut, grtakan arus laut dan gerakan pasang surut
air laut,
Mengenai sifat-sifat fisik serta kimia air laut.
5.8.1. Luas Samudera
Diatas permukaan bumi kita mengenal adanya tiga buah
samudera yang terdiri dari :
a. Samudera Pasifik dengan luas
= 180 juta km2
b. Samudera Atlantik dengan luas
= 100 juta km2
c. Samudera Hindia dengan luas
= 80 juta km2
----------------------
Jumlah
= 360 juta km2
Ada 5 (lima) benus di permukaan bumi ini yaitu :
1. Benua Asia dengan luas
= 45 juta km2
2. Benua Amerika dengan luas
= 45 juta km2
3. Benua Afrika dengan luas
= 45 juta km2
4. Benua Australia, Oceania dan
Antartika dengan luas
= 20 juta km2
5. Benua Eropa dengan luas
= 10 juta km2
---------------------
Jumlah
= 150 juta km2
________________________________________
Page 49
244
Jumlah luas seluruh samudera lebih besar dari pada jumlah luas
seluruh benua atau daratan yang ada di permukaan bumi, dengan
perbandingan 360 : 150 atau 12 : 5
5.8.2. Batas-batas Samudera
Oleh Badan Perhimpunan Geography di London pada tahun
1945 telah ditentukan batas-batas samudera, sebagai berikut :
a. Samudera Pasifik.
Disebelah Barat : pantai Timur Asia, kepulauan Indonesia,
pantai Timur Australia, dan seterusnya
sampai kutub Selatan oleh garis
meridian yang melalui South Cape of
Tasmani.
Disebelah Timur :pantai Barat Amerika Utara , pantai Barat
Amerika Tengah, pantai Barat Amerika
Selatan, dan seterusnya sampai ke
kutub selatan oleh garis meridian yang
melalui Cape Horn.
b. Samudera Atlantik
Disebelah Barat : pantai Timur Amerika dan Canada,
pantai Timur Amerika Tengah, pantai
Timur Amerika Selatan, dan seterusnya
sampai kutub selatan oleh garis
meridian yang melalui Cape Horn.
Disebelah Timur : pantai Barat Eropa, pantai Barat Afrika,
dan seterusnya sampai kutub selatan
oleh garis meridian yang melalui Cape
Agulhas.
c. Samudera Hindia
Disebelah Barat : pantai Tenggara jazirah Saudi Arabia,
pantai Timur Afrika, dan seterusnya
sampai kutub Selatan oleh garis
meridian yang melalui Cape Agulhas.
Disebelah Timur : pantai Barat Daya Sumatera, pantai
Selatan Australia, dan seterusnya
sampai kutub selatan oleh garis
meridian yang melalui South Cape of
Tasmani.
________________________________________
Page 50
245
Disebelah Utara : pantai Selatan Iran, pantai Selatan
Pakistan, pantai Selatan India, pantai
Selatan Bangladesh dan Nyanmar.
Di daerah-daerah dimana tidak ada pantai-pantai benua
yang merupakan batas-batas alam, dipakai sebagai batas-
batas antara Samudera adalah garis-garis meridian yang
melalui : Cape Horn, Cape Agulhas dan South Cape of
Tasmani.
5.8.3. Kedalaman Samudera
Dasar samudera itu tidak rata melainkan pada dasar samudera
terdapat lembah-lembah dan gunung-gunung sama seperti
daratan. Berdasarkan penyelidikan, dasar samudera terdalam
adalah 10.620 meter, dalam rata-rata semua samudera adalah
3.800 meter, tinggi puncak gunung tertinggi 8.708 meter dan
tinggi rata-rata semua daratan ą 800 meter.
Pada peta-peta isobath (yaitu peta laut yang memuat garis-garis
isobath) dilukiskan dalam bentuk garis isobath yaitu garis yang
menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai kedalaman
yang sama.
Bentuk-bentuk dasar samudera itu ada yang disebut dengan
Ridge adalah barisan pegunungan didasar samudera. Basin
adalah lembah didasar samudera yang bentuknya lebar dan
agak bundar. Kemudian Trough adalah lembah didasar
samudera yang bentuknya memanjang dan relatif sempit (lihat
gambar. 5.4.a, dan b.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar